Hepatitis C
merupakan salah satu penyakit serius dan kerap dijuluki sebagai silent killer, yang disebabkan oleh
virus hepatitis C (HCV). Julukan tersebut dikarenakan sifat dari penyakit ini
yang kerap kali tidak menunjukan gejala pada tahap awal. Namun, apakah penyakit
hepatitis C bisa disembuhkan?
Berikut pembahasannya.
Apa Itu Hepatitis C?
Hepatitis C
adalah peradangan hati yang diakibatkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV).
Penyakit hepatitis C dapat menjadi penyakit hati kronis, bahkan dapat menjadi
pemicu terjadinya kanker hati.
Penyakit ini
ditularkan melalui darah, di mana penularan terjadi ketika darah penderita masuk
ke dalam aliran darah orang lain. Selain itu, hepatitis C juga merupakan
penyakit menular seksual, yang mana dapat menular melalui hubungan seksual.
Seperti yang
disampaikan sebelumnya, hepatitis C merupakan silent killer karena gejala pada tahap awal penyakit ini sangat
sama atau bahkan kadang tidak menimbulkan gejala sama sekali. Hal ini membuat
diagnosa penyakit ini cukup sulit dan umumnya diketahui ketika sudah fase
kronis.
Namun, tidak
semua penyakit hepatitis C menjadi kronis, pada beberapa kasus—hampir
setengahnya—penderita sembuh dengan sendirinya. Gejala yang umum muncul ketika
sudah mencapai fase kronis adalah lemas, tidak nafsu makan dan jaundice (kuku dan sklera mata
menguning).
Apakah Hepatitis C Bisa Sembuh?
Pertanyaan yang
kerap muncul ketika mendengar penyakit ini adalah apakah hepatitis c bisa disembuhkan? Jawabannya bisa, namun pengobatanya
sendiri sangat bergantung pada diagnosis dokter. Terlebih hepatitis C akut yang
umumnya dapat sembuh sendiri tanpa penanganan medis yang intens.
Sedangkan, untuk
hepatitis C kronis membutuhkan langkah-langkah penanganan melalui pemberian
obat antivirus. Hal tersebut bertujuan untuk menghentikan perkembangan virus
yang menjadi penyebab utama, serta mencegah terjadinya gagal hati.
Bahkan, beberapa
waktu lalu ditemukan jenis obat baru untuk hepatitis yang digadang-gadang lebih
aman dan efektif, sehingga bisa ditoleransi oleh tubuh. Obat tersebut adalah
Direct Antiviral Agent (DAA).
Meski demikian,
setelah sembuh kemungkinan tubuh terserang virus serupa masih ada. Pasalnya,
kekebalan tubuh seseorang tidak sepenuhnya mampu melawan virus tersebut.
penderita hepatitis yang sudah dinyatakan sembuh tetap perlu berhati-hati akan
resiko terserang kembali virus yang sama.
Cara Pencegahan
Hingga sekarang
belum ada vaksin yang mampu mencegah infeksi hepatitis C. Namun, ada beberapa
cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penularan, antara lain tidak
menggunakan narkoba jenis suntik, tidak menggunakan barang pribadi yang
berpotensi terkontaminasi darah (gunting, gunting kuku dan sikat gigi) dan
tidak melakukan seks bebas.
Demikian ulasan singkat tentang penyakit hepatitis
C. Meskipun hepatitis C bisa disembuhkan,
hal tersebut sangat bergantung pada diagnosa. Semakin cepat penyakit diketahui,
maka semakin tinggi kemungkinan kesembuhan. Informasi lainnya tentang
kesehatan, gaya hidup, kehamilan dan parenting
bisa Anda baca di laman parenting.orami.co.id.